Simpulan cerita sangkuriang
1. Simpulan cerita sangkuriang
Pada zaman dahulu, tanah Parahyangan dikuasai oleh raja dan ratu yang memiliki anak bernama Dayang Sumbi. Dayang Sumbi merupakan anak yang manja dan ketika suatu hari, ia sedang memintal benang dan terus pintalannya jatuh hingga ia marah dan bersumpah siapa saja asalkan laki-laki yang mau mengambil pintalannya maka ia akan menerimanya sebagai suaminya. Begitu selesai ia mengucap sumpah lalu datanglah seekor anjing jantan bernama Tumang menyerahkan pintalan ke tangan Dayang Sumbi.
Karena sumpahnya maka ia menikah dengan Tumang seekor anjing sakti. Mereka pun hidup berbahagia dan dikarunia anak berwujud manusia bernama Sangkuriang. Sangkuriang memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya dan ia pun hanya mengetahui Tumang sebagai anjing setia. Suatu hari Sangkuriang dan Tumang berburu ke hutan, saat Sangkuriang menyuruh Tumang menangkap buruannya namun Tumang tidak mau sehingga Sangkuriang kesal dan menyembelihnya. Sesampainya di rumah ia memasak daging si Tumang dan makan bersama ibunya. Setelah ibunya tahu, Dayang Sumbi sangat marah dan memukul kening Sangkuriang dengan sendok tempurung.
Dayang Sumbi pun diusir dari kerajaan karena perbuatannya itu, dan Sangkuriang pergi berkelana menuju dunia luar untuk mengetahui keadaan disana. Suatu hari secara tidak sengaja ia kembali ke tanah kelahirannya dan ia bertemu wanita cantik dan ia hendak menikahi wanita yang tidak lain adalah ibunya, namun ia belum mengetahuinya. Saat mendekati hari pernikahannya, Sangkuriang meminta izin tunangannya untuk berburu, saat Dayang Sumbi merapikan rambut Sangkuriang ia melihat bekas tanda luka di keningnya dan seketika itu juga ia menyadari bahwa ia hampir menikahi anaknya sendiri.
Lalu Dayang Sumbi memberikan syarat yang tidak mungkin dapat di selesaikan oleh Sangkuriang yaitu membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit dan membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum pagi hari esok. Sangkuriang pun menyanggupinya, ia pun menggunakan kekuatan gaib memanggil jin untuk membantunya membuat syarat yang diberikan, ketika hampir selesai, Dayang Sumbi melihat dari jauh dan ia khawatir kalau Sangkuriang mampu maka ia meminta bantuan rakyat desa untuk membuat keadaan menjadi pagi. Para jin pun pergi karena sudah pagi, mengetahui hal itu Sangkuriang marah dan mengutuk Dayang Sumbi serta menendang perahu, menjebolkan bendungan.
Nilai moral / nilai kehidupan :
1. Seorang anak tidak boleh mencintai ibumu diluar batas cinta anak kepada ibu
2. Jangan durhaka & melakukan incest
3. Jangan melanggar norma agama
sangkuriang disuruh membuat 1000 candi dalam satu malam oleh ibunya tetapi gagal.
2. Apa kesimpulan dari cerita Sangkuriang
sangkuriang pun kesal. gagalnya pekerjaan itu membuat ia tidak dapat meminang dayang sumbi. Akhirnya, bendungan yang sudah hampir selesai itu ia jebol. Banjir besar pun melanda seluruh desa, sedang perahu besar yang sudah jadi pun ia tendang sehingga terlempar jauh dan terbalik.
3. Kesimpulan dari cerita sangkuriang
Kesimpulan kisah Tangkuban Perahu, bahwasanya seorang wanita bernama Dayang Sumbi menikah dengan seekor anjing karena sumpahnya sendiri untuk menikahi siapa saja yang mengambilkan pintalan benangnya yang terjatuh. Dan dari pernikahannya itu, ia dikaruniai anak bernama Sangkuriang yang pada akhirnya sakit hati karena dipukul oleh ibunya. Sehingga ia kabur dari rumah. Beberapa tahun berlalu, Sangkuriang telah dewasa dan bertemu dengan wanita cantik yang tak lain adalah ibunya sendiri. Mereka berkenalan dan saling jatuh cinta. Tapi tak berapa lama mereka bertunangan, Dayang Sumbi mengetahui bahwa tunangannya adalah anaknya, Sangkuriang. Padahal pada waktu itu mereka sudah merencanakan untuk menikah. Akhirnya Dayang Sumbi memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka dengan memberikan persyaratan kepada Sangkuriang. Persyaratannya adalah, Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan dan membuat kapal untuk menyebrangi bendungan itu sampai fajar menyingsing. Namun, Sangkuriang tak berhasil. Ia pun kesal dan marah, dengan segenap emosi, ia menendang kapal yang ia buat dan jatuh tengkurap dan terbentuklah sebuah bukit seperti Tangkuban Perahu.
4. kesimpulan cerita Sangkuriang paragraf akhir
Jawaban:
sangkuriang pun kesal. gagalnya pekerjaan itu membuat ia tidak dapat meminang dayang sumbi. Akhirnya, bendungan yang sudah hampir selesai itu ia jebol. Banjir besar pun melanda seluruh desa, sedang perahu besar yang sudah jadi pun ia tendang sehingga terlempar jauh dan terbalik
Maaf jika jawaban saya salah atau kurang tepat
jadikan jawaban tercerdas :)
5. Tulislah kesimpulan dari cerita sangkuriang
kesimpulan : sangkuriang pun kesal. gagalnya pekerjaan itu membuat ia tidak dapat meminang dayang sumbi. Akhirnya, bendungan yang sudah hampir selesai itu ia jebol. Banjir besar pun melanda seluruh desa, sedang perahu besar yang sudah jadi pun ia tendang sehingga terlempar jauh dan terbalik.
^^semoga dapat membantu^^
6. Tuliskan kesimpulan cerita sangkuriang dalam bahasa inggris dan artinya !
Jawaban:
a long time ago you know was hare sang kuriang with sang seng sung
Penjelasan:
yes i know that answer
7. kesimpulan cerita rakyat sangkuriang
Menerima segala takdir yang digariskan Tuhan. Jangan gegabahPada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi yang memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang. Pada suatu hari, Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu dan memerintah Tumang untuk mengejar buruannya, tetapi ia tidak mengikuti perintah yang membuat Sangkuriang mengusir Tumang dan tidak mengijikannya pulang.
Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya yang membuat ibunya sangat marah, lalu memukul kepala Sangkuriang menggunakan sendok nasi. Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya karena kekesalannya tersebut. Dayang Sumbi sangat menyesali kepergian Sangkuriang dan berharap ia kembali. Dari ketulusannya, Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya.
Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya Sangkuriang pulang ke kampung halamannya dan bertemu dengan wanita cantik yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Pada suatu hari, Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah anaknya sendiri dari bekas luka yang ada di kepalanya dan langsung membatalkan rencana pernikahan mereka. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang yang harus diselesaikan sebelum fajar menyingsing sebagai cara untuk membatalkan rencana pernikahan mereka.
Keesokan harinya, ternyata Sangkuriang menyanggupinya dan Dayang Sumbi mencegahnya dengan membuat seolah-olah hari itu sudah menjelang pagi. Karena Sangkuriang mengetahui hari telah menjelang pagi, maka dengan kesal Sangkuriang menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri, lalu terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.
semoga membantu
8. apa kesimpulan dari cerita tangkuban perahu atau cerita sangkuriang
kesimpulan x ya sma" durhaka kpda ortu
9. Kesimpulan cerita rakyat sangkuriang dalam bahasa inggtis
Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition.
They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry.
Sangkuriang feel sad and also confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to go away from their home and went on a journey. In the morning, Dayang Sumbi finally stopped crying. She started to feel better, so she went to find Sangkuriang. But her son was no where to be found. She looked everywhere but still couldn’t find him. Finally, she went home with nothing. She was exhausted. She fell asleep, and in her dream, she meets her husband. “Dayang Sumbi, don’t be sad. Go look for my body in the woods and get the heart. Soak it with water, and use the water to bathe, and you will look young forever,” said the prince in her dream. After bathing with the water used to soak the dog’s heart, Dayang Sumbi looked more beautiful and even younger.
And time passed by. Sangkuriang on his journey stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl.He didn’t realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head.
After the young man left, Dayang Sumbi prayed for guidance. After praying, she became convinced that the young man was indeed her missing son. She realized that she had to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. But she did not wish to disappoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provides her with a lake and built a beautiful boat, all in one night.
Sangkuriang accepted this condition without a doubt. He had spent his youth studying magical arts. After the sun went down, Sangkuriang went to the hill. Then he called a group of genie to build a dam around Citarum River. Then, he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat.
Dayang Sumbi, who had been spying on him, realised that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. Dayang Sumbi immediately woke all the women in the village and asked them to wave a long red scarf. All the women in the village were waving red scarf, making it look as if dawn was breaking. Deceived by false dawn, the cock crowed and farmers rose for the new day.
Sangkuriang’s genie servants immediately dropped their work and ran for cover from the sun, which they feared. Sangkuriang grew furious. With all his anger, he kicked the unfinished boat. The boat flew and landed on a valley. The boat then became a mountain, called Mount Tangkuban Perahu (Tangkuban means upturned or upside down, and Perahu means boat). With his power, he destroyed the dam. The water drained from the lake becoming a wide plain and nowadays became a city called Bandung (from the word Bendung, which means Dam).
10. apa kesimpulan cerita rakyat sangkuriang?
jangan jadi orang sombong
11. Kesimpulan cerita sangkuriang dalam bahasa jawa
Kudu Sabar , Aja Nyewot
12. kesimpulan cerita sangkuriang
Jawaban:
kesimpulan : sangkuriang pun kesal. gagalnya pekerjaan itu membuat ia tidak dapat meminang dayang sumbi. Akhirnya, bendungan yang sudah hampir selesai itu ia jebol. Banjir besar pun melanda seluruh desa, sedang perahu besar yang sudah jadi pun ia tendang sehingga terlempar jauh dan terbalik.
*semoga dapat membantu guys.
* maaf kalau salah ya guys.
* toling jadi pengikutku ya guys.
13. Apa kesimpulan dari cerita sangkuriang pada paragraf pertama?
seharusnya sangkuriang sadar bahwa tumang yang menurutnya peliharan itu adalah ayah kandungnya
14. kesimpulan dari cerita sangkuriang dengan bahasa inggris se singkat singkatnya terimakasih
Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition.
They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry.
Sangkuriang feel sad and also confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to go away from their home and went on a journey. In the morning, Dayang Sumbi finally stopped crying. She started to feel better, so she went to find Sangkuriang. But her son was no where to be found. She looked everywhere but still couldn’t find him. Finally, she went home with nothing. She was exhausted. She fell asleep, and in her dream, she meets her husband. “Dayang Sumbi, don’t be sad. Go look for my body in the woods and get the heart. Soak it with water, and use the water to bathe, and you will look young forever,” said the prince in her dream. After bathing with the water used to soak the dog’s heart, Dayang Sumbi looked more beautiful and even younger.
And time passed by. Sangkuriang on his journey stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl.He didn’t realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head.
After the young man left, Dayang Sumbi prayed for guidance. After praying, she became convinced that the young man was indeed her missing son. She realized that she had to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. But she did not wish to disappoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provides her with a lake and built a beautiful boat, all in one night.
Sangkuriang accepted this condition without a doubt. He had spent his youth studying magical arts. After the sun went down, Sangkuriang went to the hill. Then he called a group of genie to build a dam around Citarum River. Then, he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat.
Dayang Sumbi, who had been spying on him, realised that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. Dayang Sumbi immediately woke all the women in the village and asked them to wave a long red scarf. All the women in the village were waving red scarf, making it look as if dawn was breaking. Deceived by false dawn, the cock crowed and farmers rose for the new day.
Sangkuriang’s genie servants immediately dropped their work and ran for cover from the sun, which they feared. Sangkuriang grew furious. With all his anger, he kicked the unfinished boat. The boat flew and landed on a valley. The boat then became a mountain, called Mount Tangkuban Perahu (Tangkuban means upturned or upside down, and Perahu means boat). With his power, he destroyed the dam. The water drained from the lake becoming a wide plain and nowadays became a city called Bandung (from the word Bendung, which means Dam)
DI RANGKUM AJA
He killed the dog, when Dayang sumbi found out she hit him with a spoon which caused a scar and he was kicked out of the house
Then, he travelled around the world and not recognizing, he went back to his homeland and married a beautiful lady, which he didn't knew was his own mother.
Later on, Dayang sumbi realized that he was her child as she recognized the scar the she had given to him and tried to break off the wedding but he didn't believe her.
Dayang sumbi then set an impossible condition that Sangkuriang had to fulfill in order to marry her which is to create a big boat and a lake, all within one night, and to be finished by dawn.
He then built a boat and the lake with the help of spirits. Upon knowing that he was almost finished with the building, Dayang sumbi prayed for divine intervention. As an answer to her prayer, the easter horizon lit up.
Sangkuriang was deceived and thought that he had failed so he angrily kicked the boat and it toppled over.
15. kesimpulan cerita sangkuriang sakti
Nilai moral / nilai kehidupan :
1. Seorang anak tidak boleh mencintai ibumu diluar batas cinta anak kepada ibu
2. Jangan durhaka & melakukan incest
3. Jangan melanggar norma agama